Deretan Pembuat Mobil Menutup Pabriknya di Tiongkok
jpnn.com - Tiongkok menjadi salah satu pasar potensial dan terbesar bagi industri otomotif dunia. Maka tak heran sebagain besar produsen mobil berinvestasi di sana, terutama membangun fasilitas produksi.
Namun, setelah munculnya wabah virus corona di Wuhan dan menjalar ke seluruh penjuru Tiongkok, memaksa pemerintah China memerintahkan ke pelaku industri untuk menghentikan aktivitas mereka selama masa penanggulangan.
Artinya, rantai pasok komponen pun terhambat, dan aktivitas produksi kendaraan tidak bisa berbuat banyak.
Melansir Reuters, Sabtu, berikut daftar perusahaan mobil yang telah menutup pabrik mereka di China:
1. BMW
Produsen otomotif Jerman mengatakan, produksi pabrik yang beada di Shenyang akan dilanjutkan pada 17 Februari 2020 mendatang.
2. Daimler
Daimler telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya berencana untuk melanjutkan produksi mobil penumpang di Beijing pada 10 Februari mendatang.
3. Fiat Chrysler
Fiat Chrysler saat ini telah memperingatkan bahwa akan ada gangguan pada pasokan suku cadang yang dapat mengancam produksi di salah satu pabrik mereka di Eropa dalam dua hingga empat minggu.
4. Ford Motor
Ford Motor berencana untuk melanjutkan produksi pada 10 Februari di pabrik-pabriknya di Chongqing dan Hangzhou dengan mitra usaha patungan Chongqing Changan Automobile. Pada minggu ini, Ford telah mengecualikan dampak dan potensial dari perkiraan yang memang sudah lebih lemah dari perkiraan untuk tahun ini, mereka mengatakan terlalu dini untuk membuat perkiraan saat ini.
Munculnya wabah virus corona di Tiongkok, memaksa produsen otomotif membatasi aktivitas mereka selama masa penanggulangan.
- Epidemi Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba, Baru Reda Setelah 20 Ribu Tahun
- Brand Mobil Mewah Ini Akan Bangun Pabrik di Indonesia Tahun Depan
- Mengapa Melbourne Lebih Sering Mengalami Wabah COVID-19?
- Pabrikan Mobil Mewah Ini Ogah Bangun Pabrik di China
- Antisipasi Varian Baru Corona, LaNyalla Dukung Kebijakan Tutup Pintu Sementara
- Raja Ampat Berstatus Zona Kuning Covid-19