Derita Sopir Online, Dulu Rp 15 Juta, Sekarang Turun Drastis
jpnn.com, BANJARMASIN - Para sopir taksi online di Kalimantan Selatan merasakan derita karena penghasilan menurun dalam setahun terakhir.
Salah satunya dialami Harianto Nopriadi. Pria 43 tahun itu sempat rela meninggalkan pekerjaannya sebagai pengawas pertambangan pada pertengahan 2017.
Warga Banjarmasin itu mengaku tergiur dengan sistem kerja di Go-Car yang fleksibel dan penghasilan nan menggiurkan.
Awalnya, pria yang karib disapa Arya itu memang mendapatkan penghasilan melebihi gajinya di perusahaan pertambangan yang mencapai Rp 12 juta per bulan.
"Rp 15 juta. Satu hari saya bisa dapat 500 ribu. Ini yang membuat saya beralih kerja. Fleksibel dan tanpa target," kata Arya saat beraudiensi ke DPRD Kalsel, , Kamis (12/4).
Dia mendapatkan belasan juta rupiah dari insentif kerja sebesar Rp 300 ribu dari Go-Jek.
"Untuk mendapatkan bonus, ada syaratnya. Para driver taksi online mesti mendapatkan 12 kali order," tambah Arya.
Dia menambahkan, performa driver diukur berdasarkan angka. Menurut dia, Go-Jek mematok angka minimal 60 persen agar driver bisa meraup bonus ratusan ribu.
Para sopir taksi online di Kalimantan Selatan merasakan derita karena penghasilan menurun dalam setahun terakhir.
- Grab Berkolaborasi dengan TikTok Hadirkan Program Seru di Jakarta
- YLPKGI, Yayasan di Balik Program Percontohan Makan Bergizi Gratis di DIY
- Dipukul Oknum Polisi, Sopir Taksi Online Mengadu ke Polda
- Grab Megahedon Tebar Diskon Lebih Besar Hingga Mobil Listrik
- Good Doctor Terima Pendanaan Baru dari WhiteCoat, Perkuat Kolaborasi di Asia Tenggara
- Hadirkan Transportasi Aman dan Nyaman, Grab Jalin Kemitraan dengan Polri