Derita Sopir Online, Dulu Rp 15 Juta, Sekarang Turun Drastis
"Angka performa ini akan terus berkurang jika kami mendapatkan pembatalan atau dinilai buruk oleh pelanggan. Alhamdulillah saya selalu capai target," ujarnya.
Namun, Arya merasa kecele karena Go-Jek menurunkan insentif kerja dan menambah syarat untuk mendapatkan bonus.
Menurut dia, kekesalan para driver memuncak ketika bonus kerja dipangkas menjadi Rp 150 ribu pada April 2018.
Sementara itu, syarat untuk mendapatkan insentif tersebut mesti menempuh 15 kali order.
"Ini tidak adil sama sekali. Mencari pelanggan itu susah bagi kawan-kawan, kok, malah dipangkas dan ditambah syaratnya," ujar Arya.
Salah satu driver Grab yang enggan namanya ditulis juga memiliki keluhan serupa.
Awalnya, Dirinya mengaku hanya ditarget 12 order untuk mendapatkan insentif Rp 300 ribu.
“Namun, kali ini kami ditarget 16 kali dapat pesanan. Baru dapat bonus," kata sopir itu.
Para sopir taksi online di Kalimantan Selatan merasakan derita karena penghasilan menurun dalam setahun terakhir.
- Grab Berkolaborasi dengan TikTok Hadirkan Program Seru di Jakarta
- YLPKGI, Yayasan di Balik Program Percontohan Makan Bergizi Gratis di DIY
- Dipukul Oknum Polisi, Sopir Taksi Online Mengadu ke Polda
- Grab Megahedon Tebar Diskon Lebih Besar Hingga Mobil Listrik
- Good Doctor Terima Pendanaan Baru dari WhiteCoat, Perkuat Kolaborasi di Asia Tenggara
- Hadirkan Transportasi Aman dan Nyaman, Grab Jalin Kemitraan dengan Polri