Dermawan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dermawan
Ilustrasi warga DKI Jakarta memakai masker mewaspadai ancaman Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pandemi dan krisis ekonomi tampaknya tak menghalangi masyarakat Indonesia untuk berbagi. Pandemi dan krisis justru meningkatkan semangat solidaritas masyarakat untuk membantu sesama.

Yang berubah hanya bentuk sumbangan dan jumlahnya saja. Masyarakat yang terkena dampak tetap berdonasi uang meski nilai sumbangan lebih kecil, atau berdonasi dalam bentuk lain, seperti barang dan tenaga.

Di beberapa lembaga sosial dan filantropi jumlah donasi tetap naik, meski peningkatannya tidak setinggi pada saat normal. Ibu-ibu membuat dapur umum dan membagikan makanan kepada orang-orang yang melakukan isolasi mandiri.

Para tetangga patungan dengan sukarela untuk menyediakan makanan dan berbagai kebutuhan kepada tetangga yang melakukan isolasi.

Ketika dikasih vaksinasi gratis orang berbondong-bondong ikut antre. Namun, sekarang ketika vaksin dijual dengan alasan untuk gotong royong, kontan masyarakat marah dan memaki-maki dengan berbagai macam sumpah serapah. Itulah Indonesia.

Itulah sisi kabar buruknya. Hasil survei Microsoft tahun ini menunjukkan tingkat kesopanan pengguna internet sepanjang 2020. Dalam laporan berjudul "Digital Civility Index (DCI)", Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei.

Ini merupakan peringkat terendah di Asia Tenggara. Laporan itu berdasarkan survei yang diikuti oleh 16.000 responden di 32 negara. Sistem penilaian laporan tersebut berkisar dari skala nol hingga 100.

Semakin tinggi skor maka semakin rendah kesopanan daring di negara tersebut. Skor kesopanan daring di Indonesia sendiri naik delapan poin, dari 67 pada tahun 2019 menjadi 76 pada tahun 2020.

Negara yang diproklamasikan secara tergesa-gesa. Bahkan teks proklamasinya mencantumkan kata dll.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News