Desa Bengkala di Buleleng, Kampung dengan Jumlah Warga Bisu-Tuli Terbanyak di Bali
Tak Bisa Dengar Musik, Gerakan Penari Andalkan Aba-Aba Tangan
Jumat, 26 Agustus 2011 – 08:08 WIB

Desa Bengkala di Buleleng, Kampung dengan Jumlah Warga Bisu-Tuli Terbanyak di Bali
"Mereka memang kami bebaskan dari beberapa kewajiban. Meski demikian, mereka tetap melaksanakan kewajiban tersebut. Itulah yang membuat mereka memiliki tempat tersendiri di hati kami walau dengan segala keterbatasan yang dimiliki," cerita Arpana.
Astika menambahkan, ada salah seorang warga kolok di desanya yang saat ini tinggal di Australia dan hidup enak di sana. Dia adalah Wayan Sumendra, kini berumur 60 tahun.
Ceritanya, Sumendra sekitar 1990 diboyong seorang peneliti Australia. "Saya lupa nama peneliti itu. Dia seorang perempuan," tutur Astika.
Dia mengungkapkan, perempuan Australia tersebut cukup lama meneliti kasus kolok di Desa Bengkala. Saat balik ke negaranya, peneliti itu membawa serta Sumendra. Di sana, Sumendra dijodohkan dengan anak peneliti tersebut yang juga mengalami kelainan bisu-tuli.
Semakin banyak saja jumlah warga yang bisu-tuli di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali. Data terakhir menyebutkan, jumlah
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara