Desa Binaan, Ikhtiar Hankook Tire Indonesia demi Pemberdayaan Ekonomi di Kawasan Industri
jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan masyarakat lokal sekitar kawasan industri berperan penting bagi kelangsungan operasional dan bisnis perusahaan. Secara berdampingan, pelaku industri sudah selayaknya berperan menjaga hak bertempat tinggal masyarakat, bahkan turut serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
Hal inilah yang telah dijalankan oleh produsen ban asal Korea Selatan, PT. Hankook Tire Indonesia (“Hankook Tire”). Sejak tahun 2019, Hankook Tire Indonesia merangkul masyarakat Desa Cicau lewat program “Desa Binaan”, sebuah program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal melalui kebun hidroponik. Dalam melaksanakan program ini, Hankook Tire Indonesia bekerja sama dengan yayasan Dompet Dhuafa sebagai mitra pelatihan hidroponik.
Kebun hidroponik adalah salah satu aktivitas urban farming, atau kegiatan pertanian dan perkebunan non-konvensional yang memanfaatkan lahan non-pertanian, seperti pemukiman warga di kawasan industri. Peralatan berkebun yang ekonomis yaitu dengan air, tanah, dan pipa membuat kebun hidroponik ini dapat diterapkan oleh masyarakat dari berbagai kalangan dengan memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
Melalui program “Desa Binaan”, Hankook Tire Indonesia memberikan sejumlah pelatihan kepada masyarakat, yaitu: Penanaman sayuran hidroponik, Pembuatan biopori atau lubang resapan air, Pemilihan sampah rumah tangga, Penanaman pohon dan tanaman hias serta Pelatihan pemasaran sayuran.
Pada hari Sabtu (22/02), program yang sudah berjalan sejak bulan Juni 2019 ini kembali menggelar panen massal yang dilakukan oleh Assistant Manager CSR & Public Relations PT. Hankook Tire Indonesia Ade Mahendra, Kepala Desa Cicau Maman M Fahlefi, serta segenap masyarakat pemerhati lingkungan.
Periode program kali ini diikuti sebanyak 30 warga desa, dan memproduksi berbagai macam sayuran dan tanaman hias. Adapun jenis sayuran tersebut antara lain Kangkung, Bayam, Pakcoy, dan Selada Air, dan tanaman hias antara lain Pucuk Merah, Brokoli Kuning, Brokoli Hijau, Bambu Air, Lavender, dan lainnya.
Harga yang diterapkan bagi produksi ini relatif kompetitif dengan harga pasaran, yaitu Rp 5,000 per 200 gram untuk jenis sayuran sawi, pakcoy, dan selada air, karena hasil produksinya sendiri mengedepankan kualitas organik yang tidak menggunakan pestisida dalam proses penanamannya, sehingga meminimalisir kontaminasi zat kimia yang rentan mengurangi kualitas sayuran.
Assistant Manager CSR & Public Relations PT. Hankook Tire Indonesia Ade Mahendra mengungkapkan, “Program Desa Binaan merupakan wujud salah satu pilar corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang mensinergikan aspek sosial-ekonomi dan lingkungan. Kami ingin masyarakat memiliki kesadaran mengelola lingkungan sekaligus mampu berdaya secara ekonomi. Produksi kebun ini dapat dijual kembali ke masyarakat lainnya, bahkan didistribusikan ke pasar maupun pusat perbelanjaan. Selain itu, peserta program juga dapat mengkonsumsi hasil kebun tersebut bagi pemenuhan gizi keluarga.” ujar Ade.
Melalui program Desa Binaan, Hankook Tire Indonesia memberikan sejumlah pelatihan kepada masyarakat
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Bank Digital Kian Bermunculan, BNC Beber Strategi Jitu, Simak