Desa Bonebone, Kampung Berhawa Dingin yang Bebas Asap Tembakau
Tamu Harus Keluar Desa bila Ingin Merokok
Kamis, 10 Juni 2010 – 09:18 WIB
"Alasan utama yang saya sampaikan kepada tokoh masyarakat, selain menimbulkan penyakit, rokok membuat masyarakat makin miskin dan desa mereka tidak maju-maju. Saya bersyukur gagasan itu direspons positif oleh tokoh masyarakat," ujarnya.
Esoknya, semua pemuka adat yang hadir dalam pertemuan malam itu langsung menyosialisasikan kesepakatan tersebut kepada seluruh warga desa. Mereka juga mengumumkan melalui masjid.
Awalnya, kesepakatan tersebut ditentang warga, khususnya pemuda dan pemilik kios rokok. Namun, pelan-pelan kesepakatan itu mulai diterima. "Pada 2001, kesepakatan itu mulai membuahkan hasil. Ekonomi masyarakat mulai maju. Anak-anak sekolah mulai bisa beli buku, bahkan mulai banyak yang kuliah. Kesehatan warga juga membaik," terangnya.
Sejak 2001 itu, seluruh warga Bonebone menerapkan kesepakatan bebas asap rokok tersebut. Bahkan, tamu pun dikenai aturan itu. Tamu yang ingin merokok diharuskan keluar desa dulu dan baru bisa kembali setelah menghabiskan rokoknya. "Pokoknya, tidak ada tempat bagi perokok di sini," tegas Haris, salah seorang guru di SDN 159 Bonebone.
JIKA Anda perokok, jangan coba-coba membawa kebiasaan tersebut ke Desa Bonebone, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Sebab, warga
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala