Desa-Desa di Jawa Tengah Tergenang Air Pasang yang Tak Pernah Surut
Dia ingat masa kecilnya bermain di sawah, menyaksikan warga memanen jagung dan melihat ular meluncur di rerumputan.
Dia mengatakan Bima, putranya yang berusia tiga tahun tak akan mengalami apa yang mereka rasakan dan berharap anaknya punya kesempatan untuk tinggal di tempat lain saat dia dewasa.
“Saya khawatir karena setiap tahun airnya semakin tinggi. Tapi kami tidak punya sumber daya. Kalau kami punya sumber daya, kami akan pindah,” kata Sri Wahyuni.
Munadiroh, 46 — Mondoliko
Sebuah bak putih terapung yang sebelumnya digunakan untuk menampung barang-barang dari dalam air ditambatkan ke teras kayu Munadiroh, yang sudah ditinggikan.
Buku-buku yang rusak karena air terlihat dijemur hingga kering.
Tanpa tanah tersisa di desa, dua ekor ayam berkeliaran dekat sebuah pohon. Ini adalah satu-satunya suara yang terdengar di seluruh desa.
Mondoliko menjadi sunyi sejak banjir terus-menerus memaksa sebagian besar orang keluar.
Bahkan masjid setempat, tempat suami Munadiroh melayani sebagai ustadz, telah menghentikan azan yang biasanya diserukan lima kali sehari.
Di pantai utara Jawa Tengah, penduduk di desa Mondoliko dan Timbulsloko hidup dengan terjebak air di rumah mereka saat air pasang
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini