Desa Mbah Marijan Dihidupkan Lagi
Senin, 13 Desember 2010 – 06:46 WIB
SLEMAN - Gunung Merapi sudah tidak lagi bergolak. Sebagian masyarakat pun sudah mulai kembali ke rumah mereka, meski sekadar untuk menengok. Di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, tampak warga memasak air putih menggunakan alat seadanya. Di sisi lain, aktivitas Merapi yang sudah menurun tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk melihat dari dekat lereng gunung yang tingginya hampir tiga ribu meter dari atas permukaan laut tersebut. Rata-rata mengendara sepeda motor, masyarakat naik hingga ke lokasi yang hangus akibat terjangan debu vulkanik Merapi pada erupsi besar kedua sejak 5 November silam. Desa-desa di Cangkringan tampak gersang. Pohon-pohon meranggas. Hanya ada sedikut daun pohon yang pupus, kembali tumbuh.
Di dekat dia memasak air, terdapat onggokan bangkai mobil APV yang sudah berkarat. Mobil tersebut adalah mobil yang dipakai relawan yang rencananya akan dipakai untuk mengevakuasi juru kunci Merapi Mbah marijan sebelum terjadi erupsi pada 26 Oktober lalu. Sebelum evakuasi, ternyata Merapi erupsi.
Mbah Marijan meninggal dunia bersama wartawan vivanews.com Yuniawan Wahyu Nugroho alias Wawan, relawan PMI Tutur Priyanto, dan sejumlah warga. "Niki untuk ngombe. (Ini untuk minum)," ujar seorang perempuan yang memasak air tersebut. Namun, perempuan tersebut enggan menyebutkan namanya.
Baca Juga:
SLEMAN - Gunung Merapi sudah tidak lagi bergolak. Sebagian masyarakat pun sudah mulai kembali ke rumah mereka, meski sekadar untuk menengok. Di Dusun
BERITA TERKAIT
- MUN Soroti Manfaat Pembangunan Proyek PSN PIK 2 untuk Masyarakat
- Bocah Diserang Buaya di Muara Pangkalbalam, Tim SAR Pangkalpinang Melakukan Pencarian
- Kakek Tenggelam di Sungai Cibanten Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- 2 Oknum Polisi yang Memeras Warga Semarang Ditahan, Terancam Dipecat
- Curah Hujan Tinggi, 6 Desa di Sulteng Terendam Banjir
- Info Terkini Kasus Keracunan Massal di Ponorogo setelah Seorang Warga Meninggal