Desa Mbah Marijan jadi Obyek Wisata Baru

Dapat Bantuan 130 Ekor Kambing dari Forum Surabaya Peduli

Desa Mbah Marijan jadi Obyek Wisata Baru
Nafsiah Dahlan Iskan (dua dari kiri) bersama rombongan di Kali Gendol Desa Argomulio, Sleman. Foto: M Nasaruddin Ismail

Rombongan Forum Peduli Surabaya yang datang menyumbang kambing untuk masyarakat desa tempat tinggal almarhum Mbah Marijan, juga sempat berkunjung ke desa yang sekarang sudah rata dengan tanah itu. "Setiap hari Minggu, di sini jadi obyek wisata masyarakat menarik. Mereka bukan saja masyarakat Jogja dan Sleman, yang datang dari daerah lain, juga banyak," tutur Camat Cangkringan, Syamsul Bachri.

Bekas lava panas yang membakar apa saja yang ada di sana, merupakan obyek wisata menarik bagi pengunjung. Dahan-dahan kering dan puing-uing bangunan, menjadi saksi bisu peristiwa yang merenggut sejumlah jiwa manusia, termasuk juru kunci Gunung Merapi, Mbah Marijan. Puing-puing itu terlihat diantara tumpukan masir yang keluar dari perut bumi.

Puluhan pedagang nampak menjaja berbagai jenis makanan serta souvenir untuk para wisatawan. Mereka adalah warga desa yang kehilangan rumah dan seluruh harta bendanya itu. "Yang dagang itu, umumnya masyarakat desa di sini. Sekarang mereka ditampung di barak-barak yang ada di Ploso Krep, Keboharjo, jelas Cangkringan yang menerima kunjung Farum Surabaya Peduli, Minggu.

Begitu juga di Kali Gendol Desa Argomulio, sungai tempat mengalirnya lava panas dari bukit, menjadi obyek wisata pula. Air panas yang mengalir yang disertai dengan kepulan asap, membuat menarik para pengunjung yang melintas di atas sungai tersebut. Banyak juga para wisatawan yang sengaja mencelupkan kakinya, ingin merasakan panasnya air yang dianggap bisa menyembuhkan penyakit kulit oleh sebagian orang itu.

Dusun Palemsari, Kecamatan Cangkiringan, Sleman, tempat tinggal Mbah Marijan, kini jadi obyek wisata baru. Tiap Minggu  ribuan orang berkunjung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News