Desa Mbah Marijan jadi Obyek Wisata Baru
Dapat Bantuan 130 Ekor Kambing dari Forum Surabaya Peduli
Selasa, 15 Maret 2011 – 07:22 WIB
Nafsiah Dahlan Iskan (dua dari kiri) bersama rombongan di Kali Gendol Desa Argomulio, Sleman. Foto: M Nasaruddin Ismail
Rombongan Forum Peduli Surabaya yang datang menyumbang kambing untuk masyarakat desa tempat tinggal almarhum Mbah Marijan, juga sempat berkunjung ke desa yang sekarang sudah rata dengan tanah itu. "Setiap hari Minggu, di sini jadi obyek wisata masyarakat menarik. Mereka bukan saja masyarakat Jogja dan Sleman, yang datang dari daerah lain, juga banyak," tutur Camat Cangkringan, Syamsul Bachri.
Bekas lava panas yang membakar apa saja yang ada di sana, merupakan obyek wisata menarik bagi pengunjung. Dahan-dahan kering dan puing-uing bangunan, menjadi saksi bisu peristiwa yang merenggut sejumlah jiwa manusia, termasuk juru kunci Gunung Merapi, Mbah Marijan. Puing-puing itu terlihat diantara tumpukan masir yang keluar dari perut bumi.
Puluhan pedagang nampak menjaja berbagai jenis makanan serta souvenir untuk para wisatawan. Mereka adalah warga desa yang kehilangan rumah dan seluruh harta bendanya itu. "Yang dagang itu, umumnya masyarakat desa di sini. Sekarang mereka ditampung di barak-barak yang ada di Ploso Krep, Keboharjo, jelas Cangkringan yang menerima kunjung Farum Surabaya Peduli, Minggu.
Begitu juga di Kali Gendol Desa Argomulio, sungai tempat mengalirnya lava panas dari bukit, menjadi obyek wisata pula. Air panas yang mengalir yang disertai dengan kepulan asap, membuat menarik para pengunjung yang melintas di atas sungai tersebut. Banyak juga para wisatawan yang sengaja mencelupkan kakinya, ingin merasakan panasnya air yang dianggap bisa menyembuhkan penyakit kulit oleh sebagian orang itu.
Dusun Palemsari, Kecamatan Cangkiringan, Sleman, tempat tinggal Mbah Marijan, kini jadi obyek wisata baru. Tiap Minggu ribuan orang berkunjung
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif