Desa Paringan di Ponorogo yang Semakin Banyak Dihuni Pengidap Schizophrenia (Gila)
Pak Kades Sering Urunan Bawa Warga yang Kumat ke RSJ
Minggu, 05 Juni 2011 – 09:29 WIB
"Itu kebiasaan Supri. Kalau marah, dia mencakar-cakar tanah atau tembok," kata Sanem, terisak. Supaya tak kehujanan, dibuatkan sebuah payon (pelindung) dari seng. Makan pun disodorkan begitu saja. Kalaupun tak diberi makan, Supri tak pernah berteriak lapar. Sanem mengaku sebenarnya tidak tega melihat anaknya seperti itu. "Tapi, saya sudah bingung mau berbuat apa lagi," katanya.
Seperti Salamah, Supri sebenarnya juga murid yang cemerlang. Sekolah di SMK Ponorogo, Supri juga bintang kelas. Selalu juara satu. Namun, seminggu menjelang Ebtanas 1985, Supri tak pulang ke rumah. Sanem bingung. Setelah seminggu dicari, Supri ditemukan dalam keadaan linglung di salah satu pusat Kota Ponorogo. (c2/kum)
SELAIN kampung idiot, di Ponorogo terdapat kampung yang juga menyedihkan. Kampung tersebut dijuluki kampung sinting. Sebab, di daerah itu jumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408