Desa Temajuk, Wilayah di Perbatasan Kalbar yang Rawan Dicaplok Malaysia

Ke Negeri Tetangga 15 Menit, Ke Negeri Sendiri 6 Jam PP

Desa Temajuk, Wilayah di Perbatasan Kalbar yang Rawan Dicaplok Malaysia
Infrastruktur jalan Kampung Melano di wilayah Malaysia lebih banyak terbuat dari tanah. Berbeda dengan Desa Temajuk yang sudah banyak berupa semen maupun paving. Foto : Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
   

Di Desa Temajuk memang banyak lahan karet. Menurut data desa, dua puluh persen lahan dari 26.800 hektare saat ini mulai ditumbuhi pohon karet. Sepertiganya lagi adalah lahan aktif yang digunakan warga sebagai hunian. Sisanya merupakan lahan tidur yang bercampur antara hutan dan perkebunan.

   

Menurut Bujang, saat ini banyak warga yang beralih pekerjaan menjadi penyadap getah karet. Itu biasa dilakukan selama September hingga Maret. "Pada bulan-bulan itu lautnya penuh ombak. Jadi, tidak mungkin mencari ikan. Sementara ambil getah dululah," imbuhnya.

   

Setelah mengambil getah, Bujang menuju tempat pangkalan perahu warga Temajuk. Letaknya di perkampungan yang rumah-rumah penduduknya kebanyakan bangunan panggung di atas air laut. Pagi itu dia ingin menunjukkan kepada Jawa Pos letak patok 01 yang ada di tepi laut. Itulah patok pertama perbatasan.

   

Sembari mengoperasikan sampan bermesin, Bujang yang merupakan generasi kedua penghuni Temajuk banyak bercerita. Salah satu yang dia ceritakan adalah sejarah mulai dihuninya wilayah yang tanahnya didominasi pasir pantai itu.

Sempat santer diberitakan bahwa wilayah Indonesia di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dicaplok Malaysia. Desa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News