Desa Terisolir, SMS Harus Naik Bukit

Desa Terisolir, SMS Harus Naik Bukit
Desa Terisolir, SMS Harus Naik Bukit
TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memang kaya raya, tapi tidak lantas semua kebutuhan warga terpenuhi. Contohnya di Desa Ritan Baru, Kecamatan Tabang, Kukar. Di sana, fasilitas pendidikan minim. Sarana komunikasi pun masih memprihatinkan. Belum ada jaringan telepon rumah. Bila ingin berkomunikasi lewat telepon genggam alias handphone, warga harus naik ke bukit setinggi 50 meter untuk mendapatkan sinyal.

Kepala SDN 006 Desa Ritan Baru Yunus Merang bercerita, di desa ityu sinyal HP nyaris tak ada. "Malam saja baru ada sinyal itupun kecil cuma bisa buat SMS (short message service, Red.),” kata Yunus Merang.

Yang makin mempersulit, sejak dua minggu lalu tower milik salahsatu perusahaan seluler di kawasan Cakra (masih di Kecamatan Tabang) rusak karena tersambar petir. Akibatnya, sinyal handphone di Desa Ritan Baru putus, sementara jaringan telepon rumah juga belum ada. Akibatnya, tak ada komunikasi dari luar atau ke desa ini.

Karena itu, untuk berkomunikasi dengan wilayah lain, warga menyiasati dengan naik bukit setinggi 50 meter yang jaraknya 2 kilometer dari SDN 006 Desa Ritan Baru. Tiap hari ada saja warga desa yang ke gunung sekadar untuk SMS, sehingga oleh warga sekitar, bukit ini dijuluki Gunung SMS.

TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memang kaya raya, tapi tidak lantas semua kebutuhan warga terpenuhi. Contohnya di Desa Ritan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News