Desa Terisolir, SMS Harus Naik Bukit

Desa Terisolir, SMS Harus Naik Bukit
Desa Terisolir, SMS Harus Naik Bukit
“Jadi kadang-kadang hanya bisa SMS saja. Itupun harus naik gunung (bukit) dulu, yakni Gunung SMS. Tower di Cakra itu sebenarnya baru ada sekitar 2 tahun lalu. Sehingga sebelumnya warga sudah terbiasa ke Gunung SMS,” kata Yunus.

Dari sisi bangunan sekolah, desa di Kecamatan Tabang yang berjarak kurang lebih 6 jam dari Kecamatan Tenggarong, Kukar, ini memang sangat minim. Namun, untuk tekad belajar siswanya, cukup tinggi. Ini terbukti dari hasil Ujian Nasional tingkat SMP, Tabang 100 persen lulus. Ini lebih tinggi dibanding Tenggarong yang merupakan pusat Kukar yang memiliki 2 persen siswa tak lulus UN.

Sementara untuk tingkat SD, semangat murid mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) juga tinggi. Contohnya di Desa Ritan Baru, ada 28 murid yang ikut UASBN yang digelar Selasa (4/5) hingga Kamis (6/5). Sebenarnya, persiapan ujian di SD ini sempat terkendala masalah komunikasi tadi. Namun, para guru telah berkomitmen untuk membantu siswa. Sehingga ketika ada file yang harus diterima SD tersebut dari Kantor Disdik yang terletak di Tenggarong, para guru rela patungan dana untuk pergi milir (istilah Kutai yang artinya berangkat ke Tenggarong).

“Sebelum UASBN, kami diwajibkan menerima berkas. Karena komunikasi putus, terpaksa saya sendiri yang berangkat. Dana yang habis Rp 1,5 jutaan sekali berangkat,” kata Kepala SDN 006 Desa Ritan Baru Yunus Merang.

TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memang kaya raya, tapi tidak lantas semua kebutuhan warga terpenuhi. Contohnya di Desa Ritan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News