Desa Wadas Dikepung Aparat, IPW: Ini Identik Masa Orde Baru!

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi tindakan represif yang dilakukan aparat Polda Jateng terhadap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Tindakan represif dilakukan polisi lantaran sebagian warga menolak tim yang melakukan pengukuran tanah untuk penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener.
Dalam peristiwa itu, ada sekitar 60 warga termasuk anak-anak yang digelandang ke kantor polisi. Namun, mereka akhirnya dipulangkan setelah didesak berbagai pihak, termasuk anggota DPR.
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menilai tindakan represif aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas sangat disayangkan.
"Kejadian ini identik dengan tindakan- tindakan kekerasan yang dilakukan aparat pada masa orde baru. Sejumlah personel dengan cukup banyak dikerahkan untuk menggusur rakyat yang tertindas," kata Sugeng dalam keterangan kepada JPNN.com, Kamis (10/2).
Menurut Sugeng, tindakan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap rakyat itu membuat wajah Polri di mata masyarakat menjadi buram.
"Kepercayaan terhadap Polri menjadi merosot," ucap Sugeng.
Sugeng bahkan menilai di Korps Bhayangkara tidak mencerminkan adanya Reformasi Polri yang telah dicanangkan melalui UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri yang menjunjung hak asasi manusia (HAM).
IPW desak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo evaluasi tindakan represif aparat Polda Jateng di Desa Wadas. Aksi itu identik masa Orde Baru.
- Polda Jateng Imbau Takbiran di Masjid, Larang Warga Arak-Arakan & Sound Horeg
- One Way Nasional di Tol Cikatama-Kalikangkung Dihentikan
- Kapolri Instruksikan Antisipasi Kejahatan di Stasiun untuk Mudik Lebih Aman
- Pantau Bandara Soetta, Kapolri Instruksikan Patroli Rutin untuk Pemudik Lebaran 2025
- Kapolri Klaim One Way Cikatama-Kalikangkung Lancar, Waktu Tempuh 5 Jam
- Kapolri Minta Pemudik Mewaspadai Potensi Hujan yang Memengaruhi Perjalanan