Desa Wisata Menyemai Kesejahteraan, Sebuah Kunci Keberlanjutan

Oleh: Siska Mayla

Desa Wisata Menyemai Kesejahteraan, Sebuah Kunci Keberlanjutan
Ketua Forum Millenial Peduli Kesetaraan Gender Siska Mayla. Foto: dok pribadi for JPNN

Selain itu, desa wisata juga memberikan kontribusi positif terhadap pemberdayaan perempuan. Dalam banyak masyarakat desa, perempuan sering kali terbatas dalam akses dan partisipasi ekonomi.

Dengan adanya desa wisata, peluang usaha dan pekerjaan baru dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perempuan untuk terlibat secara aktif dalam pengembangan destinasi wisata.

Mereka dapat terlibat dalam usaha kuliner, kerajinan tangan, atau bahkan menjadi pemandu wisata lokal. Hal ini tidak hanya menciptakan inklusivitas gender tetapi juga meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan di tingkat lokal.

Gibran Rakabuming Raka, dengan mengangkat isu desa wisata, tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah urbanisasi, tetapi juga mendukung visi pembangunan berkelanjutan.

Desa wisata menjadi model yang dapat diadopsi di berbagai wilayah di Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya lokal.

Dengan menerapkan konsep ini, kita tidak hanya menciptakan destinasi pariwisata yang menarik bagi wisatawan, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat setempat mendapatkan manfaat yang adil dari industri ini.

Selain itu, Desa wisata juga menciptakan kesempatan untuk mendiversifikasi ekonomi lokal. Banyak desa di Indonesia masih mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber utama penghidupan.

Dengan mengembangkan desa wisata, masyarakat desa dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam dan budaya mereka untuk menciptakan produk dan layanan wisata yang unik.

Isu desa wisata menjadi sorotan utama dalam debat cawapres 2024, di mana calon wakil presiden nomor 2, Gibran Rakabuming Raka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News