Desak Impor Gula untuk Ramadhan
Jumat, 21 Agustus 2009 – 19:31 WIB
BANDUNG--Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Agustiar mengatakan bahwa pihaknya sepakat dan turut meminta agar pemerintah dapat membuka jalur impor gula. “Saya sepakat dengan tuntutan asosiasi gula yang meminta agar pemerintah dapat membuka jalurnya untuk mulai melakukan impor gula. Pasalnya, hingga saat ini harga gula semakin melonjak terlebih dengan memasuki bulan Ramadhan,” ujarnya kepada Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Pasar Baru Trade Center, Bandung, Jumat (21/8). Sementara itu, menurut hasil pantauan JPNN terhadap bahan pokok lainnya seperti daging ayam dan telur, para pedagang mengakui bahwa harga kedua komoditi tersebut terus merangkak naik. Meskipun jumlah stok telur yang dijual di pasar tersebut bisa dikatakan melimpah akibat masih lancarnya pasokan telur ayam dari Blitar, Jawa Timur (Jatim).
Agustiar menerangkan, harga gula pasir di Jawa Barat (Jabar) yang saat ini telah menyentuh angka Rp 9.500 per kilogram, turut memberikan dampak yang cukup berat bagi warga dan konsumen di daerah tersebut.
Baca Juga:
“Dengan tingginya harga gula tersebut, mungkin disarankan agar diperlukan adanya operasi pasar khusus gula pasir baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerinatah daerah,” serunya.
Baca Juga:
BANDUNG--Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Agustiar mengatakan bahwa pihaknya sepakat dan turut meminta agar pemerintah
BERITA TERKAIT
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri