Desak Jokowi Batalkan Pengadaan Mercy untuk Menteri
jpnn.com - JAKARTA - Sekretariat Negara membeli Mercedes-Benz untuk menteri dan pejabat negara di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) nanti. Pengadaan mobil mewah ini dinilai bertolak belakang dengan visi misi Jokowi bahwa para menterinya harus merakyat.
Karena itu, Jokowi diminta untuk membatalkan lelang tersebut setelah dilantik nanti. "Katanya para pembantu Jokowi harus sederhana dan merakyat, tapi kok ada pengadaan mobil super mewah seperti ini. Karenanya, kami mendorong Jokowi untuk membatalkan lelang ini. Belum terlambat kok," ujar Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi seperti dikutip Rakyat Merdeka Online.
Kabar pengadaan mobil mewah senilai Rp 91,9 miliar untuk menteri dan pejabat negara kabinet Jokowi dibenarkan Mensesneg Sudi Silalahi. Beda dengan kabinet SBY yang menggunakan Toyota Crown Royal Saloon, para menteri Jokowi nanti akan menggunakan Mercedes-Benz. Sudi mengakui tengah mempersiapkan mobil dinas baru tersebut untuk kabinet Jokowi-JK. Pengadaan mobil sudah disampaikan ke Jokowi-JK.
Kata Uchok, Jokowi harus menunjukkan komitmennya untuk terus bersikap sederhana. Menggunakan mobil mewah tentu akan melukai hati rakyat kecil.
"Bukankah Jokowi menginginkan tetap menggunakan Kijang Innova. Masak, para menterinya menggunakan mobil super mewah," ucapnya.
Menurutnya, Toyota Crown Royal Saloon yang dipakai oleh para menteri saat ini sebenarnya masih sangat bagus. Jika perawatannya baik, tentu mobil tersebut masih bisa digunakan untuk kabinet baru.
"Kalau sekarang beli mobil baru, yang lama tidak terpakai lagi dong," tandasnya.(rmo/jpnn)
JAKARTA - Sekretariat Negara membeli Mercedes-Benz untuk menteri dan pejabat negara di kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) nanti. Pengadaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat