Desak Jokowi Tarik Surat Pengajuan Budi jadi Calon Tunggal Kapolri

Desak Jokowi Tarik Surat Pengajuan Budi jadi Calon Tunggal Kapolri
CALON TUNGGAL: Komjen Budi Gunawan diajukan Presiden Jokowi sebagai calon Kapolri. Foto: M. Ali/Jawa Pos

Berbeda, Indonesia Police Watch (IPW) justru mempertanyakan sikap KPK maupun sejumlah LSM yang meributkan masalah rekening gendut perwira kepolisian. Ketua Presidium IPW Neta S. Pane menyatakan, sikap tersebut telah memunculkan kesan bahwa KPK menjadikan Polri sebagai musuh abadi.

Padahal, menurut Neta, yang dibutuhkan saat ini adalah koordinasi dan kerja sama yang baik antara lembaga antirasuah tersebut dan kepolisian. Terutama dalam hal memberantas masalah korupsi. ”Tapi, ya itu tadi, yang heran selalu saja ketika mau ada pemilihan Kapolri, isu rekening gendut ini yang selalu dimunculkan KPK. Apa maksud mereka, saya tidak paham,” cetusnya.

Meski demikian, Neta menangkap adanya kemungkinan upaya selalu mengungkit kasus tersebut hanya untuk tujuan pembunuhan karakter sejumlah perwira tinggi kepolisian. Lebih lanjut, ada nuansa politis yang ikut menyertai.

”Selama ini, kalau punya bukti, KPK kan pasti langsung melakukan penangkapan kok. Tapi, sampai sekarang, jangankan menangkap, memeriksa pun tidak pernah. Ini kan aneh,” bebernya.

Neta menyatakan, isu rekening gendut tersebut bergulir sejak 2010. ”Apa mereka (KPK, Red) tidak capek? Masyarakat saja pasti lelah melihat atraksi yang seperti ini,” tegasnya. (aph/bay/dim/idr/dyn/c9/end)

 

JAKARTA - Direktur Advokasi dan Monitoring Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Ronald Rofiandri menilai pengajuan nama Komjen Pol Budi Gunawan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News