Desak KPK Tangkap Tiga Menteri, Sambil Teriak: Sakitnya Tuh di Sini
jpnn.com - JAKARTA - Puluhan massa yang tergabung dalam AMARA (Aliansi Mahasiswa dan Rakyat) menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (20/11).
Mereka meminta KPK segera menangkap menteri-menteri di Kabinet Kerja yang pernah diberi tanda merah oleh KPK.
"Kami sudah memberikan rapor merah kepada Menteri Rini Soemarmo (Menteri BUMN), Sofyan Djalil (Menko Perekonomian), dan Sudirman Said (Menteri ESDM). Jadi KPK tidak punya alasan untuk menunda penahanan terhadap ketiganya," kata Koordinator Aksi Frans di depan KPK, Jakarta, Kamis (20/11).
Frans menyebut ketiga menteri tersebut merupakan dalang di balik kenaikkan harga BBM. "Jika terus dibiarkan bebas, bisa-bisa BUMN kita dijual sama asing. Jika itu terjadi, sakitnya di mana kawan-kawan?" teriak Frans. Massa pun menjawab "Sakitnya tuh di sini," sambil menunjuk dada.
Oleh karena itu, AMARA mendesak KPK segera mengambil tindakan tegas terhadap menteri-menteri bermasalah.
"Jika menterinya sudah ditangkap, permainan harga BBM bisa dibatalkan," ujar Frans.
Selain itu, AMARA juga mendesak menstabilkan harga-harga sembako yang merangkak naik pascakenaikan harga BBM.
"Kami sarikan tuntutan kita dalam TRITURA, satu, batalkan kenaikan harga BBM. Dua, turunkan harga sembako, Selamatkan Industri Nasional. Tiga, pecat dan tangkap menteri merah yang mendorong kenaikan harga BBM," tandas Frans. (gil/jpnn)
JAKARTA - Puluhan massa yang tergabung dalam AMARA (Aliansi Mahasiswa dan Rakyat) menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta,
- PT Pertamina Trans Kontinental Sediakan Sarana Air Bersih di Maumere
- Budi Said Divonis 15 Tahun Penjara, Dirut ANTAM Berkomentar Begini
- Kajati Sebut Tindakan Kajari Kediri Melepas Tembakan ke Udara Sudah Tepat
- Wamendagri Bima Arya Ingatkan Pemda Pentingnya Pendataan Irigasi
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Diperiksa 5 Jam Lebih, Heri Gunawan Mengaku Dicecar soal Keterlibatan Komisi XI di CSR BI