Desak Menkum HAM Selidiki Keluarnya Eks Walkot Bekasi dari Tahanan
jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Menkum HAM menyelidiki kabar keluarnya mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad dari Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin.
"KPK dan Menkum HAM yang baru harus selidiki kasus keluarnya napi korupsi dari LP Sukamiskin," kata peneliti ICW Emerson Yuntho dalam pesan singkat, Rabu (29/10).
Emerson menyatakan harus ada sanksi keras kepada pihak yang mengizinkan Mochtar keluar lapas. Sanksi itu bisa berupa pemecatan. "Agar jadi shock therapy," ucapnya.
ICW, sambung Emerson, khawatir kejadian ini tidak hanya terjadi pada Mochtar saja. Oleh karena itu, ia meminta KPK menelusuri kasus itu.
"Pada sisi lain KPK juga perlu menelusuri ini utk melihat ada tidak suap menyuap yang libatkan petugas atau pejabat dibalik keluar masuknya napi koruptor," ucap Emerson.
Emerson menyatakan Menkum HAM harus menolak pembebasan bersyarat (PB) Mochtar. "Dirjen Permasyarakatan dan Menkumham harus tolak," tandasnya.
Seperti diketahui, Kepala Lapas Sukamiskin Marselina menyatakan Mochtar diajukan mendapat PB. Menurut dia, untuk proses PB tinggal menunggu dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Mochtar dikabarkan diam-diam keluar tahanan. Informasinya, pada Senin 27 Oktober 2014 sekitar pukul 19.00 WIB, dia berada di salah satu rumah makan di kawasan Jakarta Selatan. Namun, kabar tersebut dibantah oleh Marselina. (gil/jpnn)
JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Menkum HAM menyelidiki kabar keluarnya mantan Wali Kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Taat Hukum, Hasto Bakal Hadiri Panggilan KPK pada 13 Januari 2025
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Jangan Diundur Ketiga Kalinya, Honorer Senior Keburu Pensiun
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Periksa Dirut PT Pacific Sekuritas Indonesia Edy Soetrisno
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?