Desak Pemerintah Pertimbangkan Tarif Cukai Hasil Tembakau
”Masih ada potensi penurunan. Perkiraan, sampai akhir tahun turun 11 miliar batang. Penurunan diprediksi juga terjadi pada 2018, yang mencapai 10 miliar batang,” paparnya.
Karena itu, rencana tarif cukai sebesar 8,9 persen pada 2018 dinilai bakal memberatkan industri hasil tembakau.
”Kami minta pemerintah tidak mengandalkan penerimaan cukai dari tembakau saja,” ucap Budidoyo.
Ketua Paguyuban Mitra Produksi Sigaret-Kretek Indonesia (MPSI) Djoko Wahyudi mengkhawatirkan dampak negatif peningkatan tarif cukai.
”Tidak tertutup kemungkinan di pasar banyak dijumpai rokok polosan atau rokok tanpa cukai,” ungkap dia.
Kondisi itu tentu tidak akan menguntungkan pemerintah. Sebab, target penerimaan cukai yang sudah ditetapkan pemerintah bakal sulit terealisasi.
Target penerimaan cukai rokok 2017 dipatok Rp 147,5 triliun. Rencananya, pada 2018 tarif cukai tidak sebesar 2017, yakni 8,9 persen.
Target penerimaan cukai rokok naik 0,5 persen atau menjadi Rp 148,2 triliun dari total penerimaan cukai sebesar Rp 155,4 triliun. (res/c11/sof)
Pemerintah diminta mempertimbangkan lagi rencana penetapan tarif cukai hasil tembakau (rokok) sebesar 8,9 persen pada 2018.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Kanwil Bea Cukai Jatim I Musnahkan Rokok & Miras Ilegal Senilai Miliaran, Tuh Lihat!
- Penundaan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Masyarakat