Desak Pemerintah Sediakan Fasilitas untuk Difabel di PTN

jpnn.com - JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengapresiasi langkah cepat panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2014 merevisi persyaratan pendaftaran yang menyebutkan pelamar tidak boleh menyandang cacat (difabel). Kini syarat itu sudah dihapus sejumlah PTN.
Namun, penghapusan untuk menghindari tudingan diskriminasi dinilai Sekretaris Jenderal FSGI, Retno Listyarti bukan solusi tepat.
Persoalan utamanya adalah tidak tersedianya fasilitas bagi difabel di berbagai PTN. Karena itu pihaknya menuntut pemerintah segera menyediakan fasilitas pendidikan bagi penyandang difabel di PTN agar mereka mendapat layanan pendidikan yang sama.
"Momentum ini harus dimanfaat betul untuk menuntut pemerintah menyediakan fasilitas penyandang difabel. Untuk hal ini pemerintah Indonesia sudah ketinggalan 100 tahun dari negara seperti AS (Amerika Serikat) dan Uni Eropa dalam memfasilitasi difabel," kata Retno kepada JPNN, Rabu (12/3).
Menurutnya, tidak tersedianya fasilitas bagi difabel di berbagai PTN sudah diakui panitia SNMPTN. Itulah sebabnya muncul syarat pendaftar SNM PTN tidak boleh penyandang cacat.
Tapi alasan ini menurut Retno tidak tepat karena seharusnya pemerintah menyediakan fasilitas itu, bukan justru mendiskriminasi penyandang difabel dengan menutup akses bagi mereka mengikuti seleksi. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengapresiasi langkah cepat panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2014
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPP Perempuan Bangsa Gelar Bakti Sosial di Yayasan Darul Al Hufadz Bogor
- Pemprov Jateng: ASN Tidak Mudik, Jadi Tidak Perlu WFA
- Pemda Siap Angkat PPPK 2024 Tahun Ini, Ada Solusi Bagi Honorer Kena PHK
- Ditjenpas Bakal Benahi Lapas Kutacane Setelah Insiden Puluhan Napi Kabur
- Pegadaian jadi Koordinator dalam Kolaborasi 23 BUMN untuk Menghadirkan Air Bersih di Batam
- Firnando Ganinduto Soroti Kasus Korupsi Minyak Mentah