Desak Penyelidikan Pelanggaran Hak Asasi di Kanada, Tiongkok Ditekan 40 Negara Soal Minoritas Muslim

Beijing kecam pelanggaran HAM di Kanada
Sebelum Kanada membacakan pernyataan bersama pada hari Selasa (22/06), Tiongkok dan beberapa negara lain juga menyampaikan pernyataan mereka sendiri di Komisi HAM PBB.
Tiongkok dan sekutunya menyerukan perlunya penyelidikan atas penemuan tulang-belulang anak-anak pribumi di Kanada di lokasi bekas sekolah asrama, memicu kemarahan dari PM Justin Trudeau.
Tulang-belulang 215 anak-anak ditemukan di Kamloops Indian Residential School di British Columbia yang telah ditutup pada 1978.
"Kami menyerukan penyelidikan menyeluruh dan tidak memihak atas semua kasus di mana kejahatan dilakukan terhadap masyarakat adat, terutama anak-anak, untuk menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan, dan menawarkan upaya pemulihan penuh kepada para korban," ujar Jiang Duan, pejabat senior Tiongkok di PBB.
PM Trudeau mengatakan komisi kebenaran dan rekonsiliasi Kanada telah bekerja dari tahun 2008 hingga 2015 untuk menangani pelanggaran HAM terhadap penduduk asli.
"Di mana keberadaan komisi kebenaran dan rekonsiliasi Tiongkok? Di mana kebenaran mereka? Di mana keterbukaan mereka, seperti yang ditunjukkan Kanada, atas kesalahan mengerikan di masa lalu?" katanya.
Pernyataan Tiongkok yang disampaikan di Komisi HAM PBB ini dilakukan mewakili Rusia, Belarusia, Iran, Korea Utara, Suriah dan Venezuela.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News dalam bahasa Inggris
Lebih dari 40 negara mendesak Tiongkok untuk mengizinkan ketua Komisi Hak Asasi Manusia PBB berkunjung ke Xinjiang terkait dugaan pelanggaran HAM terhadap jutaan orang Uyghur
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya