Desak SBY Tak Biarkan Pelaku Kampanye Hitam
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Aliansi Nasionalis Nadhliyin (ANN), Edwin H Soekawati menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membiarkan terjadinya kampanye hitam terhadap calon presiden tertentu di masyarakat. Menurut Edwin, pembiaran membuat kampanye hitam semakin marak dalam berbagai bentuk.
Hal itu disampaikan Edwin, menanggapi munculnya Tabloid Obor Rakyat dan buku “Trisaktu Palsu” yang menyudutkan calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo alias Jokowi. Menurutnya, penyebaran Obor Rakyat dan Trisakti Palsu di masyarakat yang sudah berlangsung sebulan ini ternyata didiamkan saja.
"Presiden SBY terindikasi membiarkan adanya kampanye hitam itu terus berlanjut dalam bentuk, metode, dan cara yang lain," ungkap Edwin di Jakarta, Kamis (19/6).
Wdein menilai kondisi itu sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa. "Bisa saja fitnah-fitnah lainnya terjadi, karena tidak ada tindakan dari pemerintah. Apalagi itu juga dilakukan sengaja, dan celakanya (diduga) dilakukan oleh asisten staf khusus kantor kepresidenan," katanya.
Menurutnya, muncul stigma bahwa kantor kepresidenan seolah mengadu domba rakyat dan membantu capres tertentu dengan kampanye hitam. Bahkan ada staf di Istana yang jelas-jelas menerbitkan Obor Rakyat.
Karenanya Edwin meminta Presiden SBY harus segera memecat oknum kantor kepresidenan tersebut, dan memerintahkan Kapolri untuk menangkap dan memprosesnya secara hukum. "Tak hanya oknum di istana kepresidenan, siapapun yang menyebarluaskan kampanye hitam harus ditangkap dan diproses hukum,” ujarnya.(boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Aliansi Nasionalis Nadhliyin (ANN), Edwin H Soekawati menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah membiarkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Adhy Karyono Tetapkan Status Darurat Penyakit Mulut dan Kuku di Jatim, Sampai Kapan?
- Guru Besar IPB: Jangan Impor Daging dari Negara yang Belum Bebas PMK
- Cuaca Hari Ini, Hujan Ringan Berpotensi Mengguyur Sebagian Besar Wilayah Indonesia
- Megawati Soekarnoputri Tiba di Roma untuk Menghadiri World Leaders Summit
- Prof, Ada juga Masalah Serius Honorer Database BKN, Jangan Disepelekan
- 5 Berita Terpopuler: Ada 3 Poin Penting, Honorer Perhatikan SE BKN soal NIP PPPK, Simak Penegasan KepmenPANRB