Desakan Bersikap Lebih Terbuka Pada Warga Aborijin

Tokoh peraih penghargaan ‘Senior Australian of the Year’, Suster Anne Gardiner mendesak masyarakat non-masyarakat adat untuk berbuat lebih banyak guna membuka jalur komunikasi dengan rekan-rekan mereka warga Aborijin.
Dia menyampaikan hal itu di depan peserta sebuah forum di Darwin, NT bahwa orang-orang non-pribumi perlu berbuat lebih banyak untuk mendengarkan rekan-rekan mereka warga pribumi.
Biarawati berusia 86 tahun tersebut telah meraih penghargaan atas usahanya yang tak kenal lelah untuk melestarikan budaya dan bahasa Tiwi, namun para hadiri pada Rabu malam (9/11/2017) di forum ‘Eric Johnston Lecture’ mendengar sebuah cerita yang berbeda.
"Saya tahu bahwa ketika saya masih muda, saya gagal untuk mendengarkan, saya pikir saya berada di Kepulauan Tiwi untuk melakukannya dengan cara saya," katanya.
Suster Gardiner mengaku bahwa menyampaikan ceramah tersebut - sebuah ceramah tahunan yang ditujukan untuk sejarah Northern Territory - sangat berarti karena inspirasi yang dia dapatkan dari Eric Johnston mantan administrator Teritori Utara yang namanya diabadikan dalam event ini.
"Saya sangat menghormati Eric, terutama karena cara Eric memandang dan bertindak terhadap warga Aborijin,” kata suster Gardiner kepada Richard Margetson dari Radio ABC, Darwin.
Dia menggunakan ceramah tersebut untuk mendorong orang lain mengambil pelajaran dari bukunya dan membuka jalur komunikasi dengan penduduk asli Australia.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia