Desakan Menghapus Pajak Pembalut dan Tampon Menguat di Australia
Menteri Perbendaharaan Negara Australia Joe Hockey mendukung ide penghapusan pajak barang konsumsi (GST) bagi produk-produk sanitasi seperti pembalut dan tampon, setelah seorang mahasiswi membuat petisi online.
Lantaran petisi dan pertanyaan mahasiswi inilah akhirnya Menteri Joe Hockey setuju akan melobi pemerintah negara bagian dan teritori untuk membebaskan produk kesehatan dari pajak GST.
Di Australia Pajak GST dipungut oleh negara bagian dan teritori, bukan oleh Pemerintah Federal.
Mahasiswi bernama Subeta Vimalarajah mulai membuat petisi online awal bulan ini dan menuntut pemerintah agar berhenti mengenakan pajak dari produk-produk yang memiliki kegunaan pada tubuh dan menghapuskan pajak untuk produk pembalut dan tampon.
Hasil riset yang dilakukan Deloitte Access Economics memperkirakan dana yang didapat pemerintah dari pajak penjualan barang-barang atau layanan yang paling banyak dikonsumsi warga (GST) mencapai $30 juta per tahun.
"Di sisi lain, produk seperti kondom, cairan pelumas, tabir surya dan tampal nikotin dibebaskan dari pajak hanya karena mereka dikategorikan sebagai produk yang penting bagi kesehatan,' tulis Vimalarajah dalam petisinya.
"Tapi bukankah produk sanitasi terkait kesehatan reproduksi dan kebersihan yang digunakan lebih dari 10 juta orang Australia juga penting?" tambahnya.
Kampanye ini berhasil mendapatkan 90.000 tandatangan dan dalam acara Q&A di TV ABC yang membahas mengnai anggaran pemerintah, Vimalarajah menanyakan langsung masalah ini pada Menteri Joe Hockey.
Menteri Perbendaharaan Negara Australia Joe Hockey mendukung ide penghapusan pajak barang konsumsi (GST) bagi produk-produk sanitasi seperti pembalut
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa