Desakan Reshuffle Dinilai Tak Logis
Jumat, 11 Maret 2011 – 10:41 WIB

Desakan Reshuffle Dinilai Tak Logis
JAKARTA - Isu perombakan kabinet semakin tenggelam. Kali ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara langsung. Dia menilai, desakan reshuffle tersebut kurang logis. "Sebab, sampai satu titik, seolah-olah saya dipaksa, diharuskan, didikte untuk segera melaksanakan reshuffle. Kemudian, apa yang saya dengarkan, mengapa (proses reshuffle) lambat," papar SBY sebelum memulai sidang kabinet di Kantor Presiden kemarin (10/3). Apalagi, lanjut SBY, dalam sistem kabinet presidensial, pengangkatan dan pemberhentian menteri menjadi hak prerogatif presiden. "Saya belum pernah, belum pernah mengatakan bahwa ya bulan depan akan ada reshuffle, minggu ini akan ada reshuffle," tegas SBY.
Menurut SBY, hal tersebut dinilai ganjil. Alasannya, reshuffle bukan merupakan tujuan. "Reshuffle itu boleh disebut sarana," katanya. Reshuffle bisa dilakukan jika ada alasan dan urgensi yang jelas agar kabinet makin efektif dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga:
SBY lantas mencontohkan, tiga kali reshuffle pada masa Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid I (2004 "2009) "Tapi, mengharuskan presiden harus reshuffle, harus cepat dengan jadwal sendiri, itu sesuatu yang kurang logis," imbuh SBY.
Baca Juga:
JAKARTA - Isu perombakan kabinet semakin tenggelam. Kali ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara langsung. Dia menilai, desakan
BERITA TERKAIT
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mantan Komisioner KPK Duga Ada Aktor Lain di Balik Mafia Peradilan Suap Rp 60 Miliar
- Museum of Toys dan RMHC Galang Dana Pembangunan Rumah Singgah Anak Berpenyakit Kronis
- Setelah Heboh Pengadil Terjerat Kasus Suap, MA Rombak Posisi 199 Hakim
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak