Desakan Reshuffle Dinilai Tak Logis

Desakan Reshuffle Dinilai Tak Logis
Desakan Reshuffle Dinilai Tak Logis
Jika dilakukan reshuffle, yang menjadi rujukan adaalah kontrak kinerja dan pakta integritas yang sudah ditandatangani setiap menteri. "Tetapi, sebelum saya mengatakan saya akan melakukan reshuffle, tentu tidak bisa setiap jam, tiap talk show, terus menodong agar presiden melaksanakan reshuffle segera," kata SBY.

Penegasan SBY itu disampaikan hanya berselang sehari setelah melalui Mensesneg Sudi Silalahi (9/3) menjelaskan tidak akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat. Dia juga mengatakan, nama-nama menteri yang beredar bakal diganti dan nama penggantinya tidak berasal darinya.

Selain itu, SBY menegaskan bahwa kabinet bukan merupakan tempat giliran atau tempat untuk ganti berganti. "Jadi, manakala ada anggota kabinet yang satu dua hal tidak berlanjut, itu disebabkan situasi, bukan karena gilirannya sudah cukup dan giliran yang lain," urainya.

Dengan penjelasan itu, SBY meminta jajaran menteri KIB II tidak terpengaruh oleh isu mengenai reshuffle dan fokus kepada tugas masing-masing. Dia juga meminta masyarakat bersabar, berpikir jernih, dan logis. "Terutama bagi mereka yang terus menggoreng isu reshuffle ini, dengan persepsi sendiri-sendiri," katanya. "Saya akan lakukan reshuffle itu manakala diperlukan. Tidak perlu dipaksa-paksa, harus minggu ini, harus minggu depan."

  "

JAKARTA - Isu perombakan kabinet semakin tenggelam. Kali ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara langsung. Dia menilai, desakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News