Desakan Status Bencana Nasional untuk Gempa Lombok
Pada Rabu (29/8/2018) mendatang persis satu bulan masyarakat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikejutkan oleh guncangan gempa besar pertama yang kemudian mengawali serangkaian gempa bumi dahsyat dan juga gempa susulan yang masih terus terjadi.
Akibat rangkaian gempa bumi besar ini tercatat lebih dari 430.000 orang kini kehilangan tempat tinggal.
Meskipun upaya penanggulangan dan bantuak bagi korban bencana sudah sangat besar, namun lawan politik Presiden Joko Widodo menilai orang nomor satu di Indonesia itu seharusnya menetapkan gempa bumi di Lombok sebagai bencana nasional untuk membuka pintu bagi bantuan internasional.
Photo: Dinding bangunan runtuh di Gili Trangawan menyusul gempa pada 5 Agustus lalu. (Supplied: Gillian Harvey (@wherearewegoingtomorrowtravel))
Gempa bumi yang berlangsung selama satu bulan penuh tanpa henti itu telah mengubah tempat wisata populer Gili Trawangan menjadi kota hantu.
Jalanan dipenuhi puing-puing rumah dan bangunan tempat usaha warga yang rusak.
Ben Ozduzen, dari Shepparton di Victoria, mendirikan klinik darurat dengan istrinya di luar properti mereka beberapa saat setelah terjadi gempa.
"Kami mengambil semua batu bata itu dan membuat sebuah penghalang di sini dan membawa semua yang terluka. Sekitar 30, 40 meter, kami mengumpulkan jenazah."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata