Desersi karena Tentara Sekutu Besar dan Sangar

LAPORAN AGUNG PUTU ISKANDAR, Bangkok

Desersi karena Tentara Sekutu Besar dan Sangar
Aman, mantan Heiho yang kini menetap di Thailand. FOTO. PUTU ISKANDAR/JP
Para eks tentara Heiho lantas membuat komunitas. Anggotanya adalah para tentara yang kabur saat melawan sekutu. Namun, karena usia, satu per satu di antara mereka meninggal. Aman adalah satu-satunya anggota Heiho yang masih hidup di Thailand. Tiap ingat para koleganya itu, Aman sering meneteskan air mata. "Saya kangen punya kawan untuk diajak ngobrol," katanya.

 

Kendati sudah beranak pinak di Thailand, Aman masih punya harapan untuk kembali pulang. Dia ingin berjumpa dengan tiga saudaranya. "Saya tidak tahu apakah mereka masih hidup," ujarnya lirih. Rumah Aman di Bandung berada di kampung Cikadut, Sukamiskin, Kota Bandung. Rumah itu berdiri di seberang Rumah Tahanan Sukamiskin. "Dari rumah saya tinggal nyeberang ke buian maksudnya rutan, Red)," tuturnya.

 

Saat Aman pergi ke Thailand, tiga saudaranya tinggal di rumah itu. Mereka adalah Atisah (anak pertama), Rukimah (anak kedua), dan Salmah (anak ketiga). Aman adalah ragil di antara empat bersaudara itu. Bapaknya bernama Mad Isak. Sejak "bertugas" ke Thailand, Aman tak pernah tahu kabar mereka. "Makanya, saya ingin pulang. Apa mereka masih hidup atau tidak," katanya.

 

Untuk mengobati kerinduannya akan Indonesia, Aman selalu menonton pertandingan sepak bola dan bulu tangkis, terutama yang dimainkan pemain Indonesia. Kadang di televisi, kadang datang langsung ke lokasi pertandingan. Dia masih bisa mengingat pemain-pemain legendaris dua cabang olahraga itu. "Saya suka Tan Joe Hock. Bukan main, hebat. Kalau dia main, hati saya ikut gemetar," katanya.

 

Masa penjajahan membuat banyak orang Indonesia tersebar. Salah satu di antaranya di Thailand. Beberapa orang anggota Heiho terdampar di negeri itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News