Mahasiswa Demo ke Rumah SBY
Desmond Pertanyakan Peran Paspampres dan Kepolisian
jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mempertanyakan peran Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan pihak Kepolisian yang menjaga kediaman Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut dia, seharusnya ada informasi bahwa kediaman tersebut akan 'digeruduk' sejumlah mahasiswa.
"Yang jadi persoalan hari ini apakah memang peristiwa tersebut aparatur memang nggak ada di tempat?,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).
Karenanya, perlu ada penjelasan lebih lanjut dari pemerintah termasuk aparat keamanan apakah ini karena kelalaian atau memang sengaja dibiarkan. Sebab jika tidak, hal ini akan menjadi bola liar dimana menimbulkan dugaan-dugaan yang tak pasti.
"Kalau kelalaian kita tidak tahu prosesnya. Susah kita bicara kelalaian karena kita tidak mengerti apakah ini lalai atau disengaja atau apa. Akhirnya menerka-nerka, kan salah," tutur politikus Partai Gerindra itu.
Artinya, menurut Desmond, peristiwa ini perlu diusut lebih lanjut. “Harusnya (diusut). Dalam rangka kepentingan nasional kita menjaga kewibawaan, menjaga marwah negara, ini harus dilakukan tindakan yang memperjelas itu,” tegas dia.
Sementara Desmond mengatakan pihaknya tidak akan memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian karena persolaan ini. Tapi, pastinya dalam rapat kerja Komisi III dengan Kapolri. Hal ini akan diseriusi menjadi pertanyaan. Sebab ada pelanggaran terhadap undang-undang dimana kediaman pribadi tidak boleh dijadikan sarana untuk berdemo.
"Kalau dipanggil kesannya jadi politik. Nanti dalam rapat (ditanyakan, red). Kita kan ada wilayah politik,” sebut legislator kelahiran Banjaasin itu.
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa mempertanyakan peran Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan pihak Kepolisian yang menjaga
- Said Abdullah PDIP Mendukung Pelaksanaan APBN 2025 untuk Rakyat
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024
- Legislator PKS Desak Kejagung & BPK Sita Duit Judi Online Rp 187,2 Triliun di Lembaga Keuangan
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia