Destri Menunggu Kabar dari Oke Dhurrotul Jannah Setelah Sampai di Pontianak, Ada Cita-cita yang Belum Tercapai

Destri Menunggu Kabar dari Oke Dhurrotul Jannah Setelah Sampai di Pontianak, Ada Cita-cita yang Belum Tercapai
Petugas SAR mengevakuasi kantong berisi jenazah dan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada hari ketiga di Dermaga JICT 2, Jakarta, Senin (11/1). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Duka menyelimuti keluarga Oke Dhurrotul Jannah (23 tahun), pramugari yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).

Perwakilan Keluarga Oke Dhurrotul Jannnah yakni Destri Nurhayati menuturkan bahwa saat ini orang tua dari Oke sudah berangkat ke Jakarta untuk mencari informasi tentang sepupunya tersebut.

"Ibu Oke sudah menyusul ke sana (Jakarta) jam 18.00 WIB kemarin," kata Destri ketika dihubungi melalui telepon, Senin (11/1).

Oke Dhurrotul Jannah merupakan warga Kampung Manglayang Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Menurut Destri, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Oke yang semasa hidup bercita-cita memiliki usaha makanan yakni sebuah coffee shop.

"Kami dari keluarga sudah ikhlas, yang kami inginkan jasadnya segera ditemukan dan bisa sampai di rumah. Dia selalu chatting setiap hari dengan saya, punya cita-cita buka coffee shop. Oke juga bilang akan mengabari saya setelah nanti pulang kerja," ujar Destri.

Semenjak menerima informasi tentang jatuhnya pesawat tersebut, kediaman Oke didatangi kerabat dan tetangga untuk mengucapkan belasungkawa.

"Jadi Sabtu, pukul 14.30 WIB kami melihat pemberitaan pesawat jatuh. Itu awalnya enggak menyangka ada kakak saya di dalam pesawat itu karena dia kerja di NAM Air, bukan Sriwijaya Air," kata Destri.

Duka menyelimuti keluarga Oke Dhurrotul Jannah (23 tahun), pramugari yang menjadi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News