Detensi Imigrasi di Nauru Tolak Politisi Denmark
'Mata dan Telinga Dunia'
Penasehat Red-Green Alliance Niels Rohleder kepada ABC pekan lalu menjelaskan bahwa visa rombongan politisi Denmark ini diurus oleh Kedutaan Besar Denmark di Canberra.
"Saya sendiri kaget karena rombongan enam anggota parlemen diizinkan masuk ke Nauru," katanya.
"Seperti yang saya ketahui, sangat sulit untuk mendapatkan akses. Namun saya senang karena sudah dibolehkan," ujar saat itu.
Rohleder mengatakan percaya bahwa studi banding yang didorong oleh anggota dari Partai Danish People, memang tidak relevan dengan situasi di Denmark. Namun meski demikian Red-Green Alliance akan tetap memanfaatkan kunjungan itu.
"Kami perlu datang ke sana... untuk bertindak selaku mata dan telinga dunia dalam situasi dimana kebanyakan jurnalis Australia dan internasional sebenarnya dihalangi datang ke pulau itu karena pembatasan visa," kata Rohleder lagi.
Schmidt-Nielsen sebelumnya mengatakan akan menggunakan kunjungan itu untuk mengajukan "pertanyaan-pertanyaan kritis".
Diterbitkan Pukul 11:30 AEST 31 Agustus 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanhya dalam Bahasa Inggris di sini.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
Sejumlah politisi Denmark membatalkan rencananya mengunjungi detensi imigrasi Australia di Nauru setelah dua politisi lainnya yang mengeritik detensi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata