Detik-detik Aiptu Martua Ditikam Leher, Dada, dan Tangannya
Setyo mengungkapkan, Bahrun Naim sudah mengimbau agar anggota kelompok atau jaringan teroris terafiliasi ISIS di Indonesia melakukan amaliah sebelum serangan di Mapolda Sumut terjadi.
Tidak harus menggunakan bom, amaliah boleh dilakukan dengan cara apapun. ”Kalau nggak punya bom pakai senjata apa saja untuk menyerang. Itu yang dilakukan di Medan (Mapolda Sumut),” terangnya.
Selain identitas kedua terduga teroris yang belum dapat diungkap secara rinci, Polri juga belum bisa memastikan kedua terduga teroris itu berasal dari jaringan mana.
Namun, besar kemungkinan mereka masih satu jaringan dengan tiga teroris yang ditangkap Selasa (6/6). Yakni Kelompok Anshorut Daulah Medan. ”Kelihatannya masih satu kelompok,” jelas Setyo.
Tentu mantan wakabaintelkam Polri itu tidak sembarangan berujar. Pasca penangkapan tiga teroris tersebut, serangan dilakukan ke Mapolda Sumut.
Sebelumnya, tiga terors ditangkap lantaran terdeteksi hendak melakukan aksi teror dengan menyurvei Mako Brimob Sumut.
Namun serangan malah dilakukan ke Mapolda Sumut. ”Terbukti ada dua orang langsung serang,” kata Setyo.
Guna mengantisipasi serangan susulan, Polri meningkatkan keamanan. Baik mapolsek, mapolres, mapolda, maupun Mabes Polri.
Usai ledakan bom di Terminal Kampung Melayu Jakarta di mana polisi menjadi salah satu korbannya, kemarin giliran Mapolda Sumut yang disasar.
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini