Sepak Bola Gembira Berujung Duka

Detik-detik Benturan Choirul Huda Hingga Meninggal Dunia

Detik-detik Benturan Choirul Huda Hingga Meninggal Dunia
Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda semasa hidup. FOTO: DOK DIPTA WAHYU /JAWA POS

Huda juga sempat dibangkucadangankan selama beberapa pertandingan. Tercatat, pria bertinggi badan 181 sentimeter itu terakhir menjadi starter saat Persela melawan Arema FC pada 16 September lalu.

Penampilan kemarin adalah comeback Huda kali pertama setelah hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

’’Lima hari sebelum latihan, dia (Huda) berlatih keras. Semangat sekali,’’ kata pelatih Persela Aji Santoso.

Alasan itulah yang kemudian membuat Aji kembali memasang Huda sebagai starter. ’’Saya katakan kepadanya, ’Kamu main ya, siap-siap. Yang semangat’. Tapi, ternyata itu penampilan terakhirnya,’’ sambung mantan pelatih Arema FC itu.

Beberapa pemain mengakui ada tanda-tanda sebelum Huda pergi. Misalnya, yang dikatakan Taufiq Kasrun.

Dia mengungkapkan, beberapa hari terakhir, pria yang memakai nomor punggung 1 itu terlihat sangat diam. ’’Beda pokoknya, tidak ramai dan guyon seperti biasanya,’’ ujarnya.

Taufiq juga mengakui, selama pertandingan pada babak pertama kemarin, cara bermain Huda sangat berbeda. Cara melompat, menghalau bola, dan menendangnya tidak seperti biasanya.

’’Saya seperti melihat kiper lain, bukan Huda. Saya merasa aneh. Ternyata itu caranya berpamitan,’’ lanjutnya.

Saat itu, Marcel Sacramento yang berhasil lolos dari jebakan offside berhadapan dengan kiper Persela Lamongan Choirul Huda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News