Detik-detik Kepala Pendaki Gunung Rinjai Terbentur Batu, Duh
Rentetan gempa susulan pula yang membuat dia bersama pendaki lain sulit untuk mengambil keputusan. Segera berjalan ke Sembalun atau menunggu sampai berhenti total.
Sudah ada yang coba langsung mengevakuasi diri. Namun, lantas kembali begitu gempa susulan terjadi.
Mereka takut karena gempa susulan selalu disertai longsor. Alhasil, menunggu sampai kondisi benar-benar aman menjadi pilihan.
Itu pula yang dilakukan Bayu. Menunggu dan turun gunung bersama pendaki lainnya. ”Jalan yang biasa kami lalui retak semua,” ucapnya sambil mengingat kembali pendakian Rinjani yang beberapa hari lalu dia lakoni.
BACA JUGA: Cerita Pendaki Gunung Rinjani Terjebak Gempa, Mengerikan
Dari pendakian terakhir itu pula, Bayu sadar, mendaki gunung harus benar-benar siap berhadapan dengan situasi paling buruk. Termasuk yang berpotensi mengancam keselamatan.
Bahwa mendaki gunung bukan hanya perkara berhasil sampai puncak. Tapi, bisa kembali ke rumah dengan selamat. Juga tidak merusak alam. ”Karena alam bisa marah juga,” ungkap dia. (*/c10/ttg)
Muhammad Ainul Muksin, pendaki Gunung Rinjani, panik saat gempa Lombok mengguncang, kepalanya membentur bebatuan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendaki Tewas di Gunung Rinjani Diduga Akibat Sesak Nafas
- Gempa Magnitudo 4,6 Mengguncang Lombok, Kedalaman 10 Kilometer
- Sekolah yang Rusak Akibat Gempa di Lombok Dibangun Menggunakan Plastik Daur Ulang
- Berita Duka: Fuad Hasan Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa
- Abdul Rohim Tewas Terjatuh dari Air Terjun, Kondisi Mengenaskan
- Kabar Gembira Buat Wisatawan yang Berencana ke Gunung Rinjani