Detik-Detik Kopda Muslimin Pulang ke Rumah, Lalu Novi Menangis Minta Tolong, Keluarga Histeris
"Pak Mustaqim bercerita Muslimin menolak menyerahkan diri ke pihak yang berwajib," ucap Rohim.
Konon, Kopda Muslimin juga memilih bersembunyi ketimbang menyerahkan diri atau tertangkap pihak berwajib terkait penembakan istrinya.
"Dia (Kopda Muslimin, red) malah mengatakan lebih baik sembunyi dari pada mati di tangan pemimpin atau petugas," ujar Rohim menirukan penjelasan ayah Muslimin.
Sebelumnya, Kopda Muslimin sebelum meninggal sempat meminta maaf kepada orang tuanya atas niat ingin menghabisi Rina Wulandari.
Baca Juga: Glock 17, Senjata Andal Karya Perekayasa Tak Paham Pistol
Jenazah Kopda Muslimin sudah diautopsi di RS Bhayangkara Semarang lalu dimakamkan tanpa upacara militer.
Sementara itu, Komandan Polisi Militer Kodam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi menyebut hasil autopsi Muslimin menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
"Hasil pemeriksaan dalam tubuh diketahui mati lemas karena penyakit pada otak atau keracunan," kata Kolonel Rinoso di RS Bhayangkara, Kamis (28/7) sore.
Kepulangan Kopda Muslimin ke rumah orang tuanya di Kendal diketahui sang tetangga, Rohim yang dimintai tolong oleh Novi saat tentara itu ditemukan tewas.
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Tanah Longsor di Padang Lawas, 4 Orang Meninggal Dunia
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Kasat Reskrim Tewas Ditembak AKP Dadang Iskandar, Ini Diduga Pembunuhan Berencana
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini