Detik-Detik Terakhir Mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie
Sempat Salat Jamaah, Wafat di Pelukan Suami
Senin, 24 Mei 2010 – 09:48 WIB
Namun, tim dokter meminta perempuan kelahiran Semarang 11 Agustus 1937 ini menjalani rawat inap. Dokter mendiagnosa ada masalah pada paru-paru dan jantung Ainun.
Dia tidak direkomendasi tinggal di daerah tropis dengan tingkat kelembaban tinggi. Dokter baru memberikan izin Ainun kembali ke Indonesia kesehatannya sudah membaik. Belakangan, Ainun juga didiagnosa menderita kanker rahim. "Ibu harus menjalani operasi 12 kali karena kanker kandungan yang sudah menyebar ke perut," jelas Direktur Eksekutif The Habibie Center, Ahmad Watik Pratiknyo yang ditemui di rumah duka.
Operasi itu antara lain pengangkatan tumor di paru-paru dan kemoterapi kanker rahim. Dari rangkaian operasi tersebut empat merupakan operasi utama, sisanya merupakan eksplorasi. Namun, nyawa perempuan yang murah senyum itu tak tertolong. Dia wafat di bawah pengawasan Prof Dr Gerhard Steinbeck, spesialis jantung terkemuka di negara itu.
Sejak dirawat Ainun dua kali mengalami kritis. Pada pertengahan April lalu dia sempat kritis, namun kemudian membaik. Kemudian, Kamis lalu kondisinya naik turun, bahkan sempat ditempatkan pada kondisi knock down untuk mengurangi rasa sakit.
KEPERGIAN Hasri Ainun Habibie Besari, istri Presiden Ketiga RI Baharudin Jusuf Habibie, membawa duka bagi bangsa Indonesia. Ainun dikenang sebagai
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala