Detik-Detik Terakhir Mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie
Sempat Salat Jamaah, Wafat di Pelukan Suami
Senin, 24 Mei 2010 – 09:48 WIB
Adrie mengenang sosok B.J. Habibie dan Hasri Ainun sebagai pasangan yang tak terpisahkan. Mereka kerap terlihat selalu bersama, bahkan sebelum Habibie pulang ke Indonesia sebagai teknokrat pada 1973. "Setelah Ibu tidak ada, saya khawatir dengan Bapak,""ungkap promotor Java Musikindo itu. "Almarhumah ini cantik sekali waktu mudanya. Tahun 1962, dia pacaran dengan Pak Habibie di rumah orang tua saya," kenang Adri.
Ahmad Watik mengimbau kepada sanak kerabat teman dan sahabat, sebaiknya ucapan belasungkawa tidak berupa karangan bunga. Lebih baik disumbangkan kepada yayasan. "Ini ada dua maksud. Yakni, melestarikan amal sosial ibu. Kedua, bagi yang menyumbang juga lebih berarti," katanya. "Kalau rangkaian bunga, tidak lama paling dibuang," tambahnya. Tapi, "Yang sudah terlanjur dikirim tidak akan ditolak, tetap kami terima. Tapi yang belum silakan disumbangkan saja," kata Ahmad Watik.
Meski sudah diimbau, karangan bunga duka cita terus berdatangan ke Jalan Patra Kuningan. Sampai sore kemarin, karangan bunga yang didominasi nama-mana pejabat itu meluber ke gang-gang di sekitarnya.
Tenda-tenda sudah didirikan tepat di depan rumah dengan penjagaan ketat polisi dan Garnisun. Para pelayat diminta mengisi buku tamu yang disedikan di teras. Dua kotak kayu mirip kotak amal berada di dekatnya. Kotak tersebut milik Yayasan Orbit yang menangani pemberian bea siswa, dan Perhimpunan Bank Mata.
KEPERGIAN Hasri Ainun Habibie Besari, istri Presiden Ketiga RI Baharudin Jusuf Habibie, membawa duka bagi bangsa Indonesia. Ainun dikenang sebagai
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala