Detik Menegangkan Menghadapi Ujian Online, Eh...Malah Ditunda

jpnn.com - SURABAYA - Kepala SMAN 6 Surabaya Nurseno juga menyayangkan keputusan Kemenbud Dikdasmen atas yang mengundurkan jadwal Ujian Nasional (UN). Dia khawatir siswa kecewa.
”Sisi negatifnya, ya siswa kecewa. Sebab, siswa harus menunggu lagi detik-detik ujian. Positifnya, siswa bisa lebih memaksimalkan persiapan,” jelasnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala SMAN 1 Surabaya Yohanes Mardjiono. Menurut dia, sebagian sekolah dan siswa cukup senang dengan adanya keputusan tersebut.
Orang tua siswa justru khawatir dengan mundurnya UN CBT. ”Kalau besok ada perubahan lagi, sekolah, siswa, dan orang tua juga bingung,” tuturnya.
Kepala SMAN 18 Surabaya Suwandhi menyatakan bahwa sekolahnya tidak ambil pusing. ”Yang penting, ujian pasti dilaksanakan. Kita ambil hikmahnya, yakni belajar yang rajin,” katanya.
Seperti diketahui, penundaan UN ini juga diprotes Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Jawa Timur, Martadi Sedianya pelaksanaan ujian nasional (UN) online yang semula 7 April diundur menjadi 13 April mendatang. (jee/awa/jpnn)
SURABAYA - Kepala SMAN 6 Surabaya Nurseno juga menyayangkan keputusan Kemenbud Dikdasmen atas yang mengundurkan jadwal Ujian Nasional (UN).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental