Detik Terakhir

Oleh: Dahlan Iskan

Detik Terakhir
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Interiornya woody. Panjangnya 5,05 meter. Sekitar 40 cm lebih panjang dari Hi-Lux. Lebarnya sama: 2,06 meter. Dengan tinggi 1,87 meter.

Tentu Anda juga bisa memesan Maung Garuda dengan interior yang sama. Juga pakai kulkas di dalamnya. Dengan pengaturan yang serbaelektronik. Dengan tambahan kamera di banyak sudutnya.

Bobot Maung Garuda ini hampir 3 ton –kurang lima kilogram. Yang saya kurang percaya adalah kecepatannya: maksimum hanya 100 km/jam.

Saya baca berulang-ulang informasi soal kecepatan itu. Rasanya, bagi saya, kurang menarik. Kurang cepat.

Presiden Prabowo telah melangkah dengan simbol. Di langkah pertama pula. Simbol nasionalisme. Simbol produksi dalam negeri.

Namun, di masa lalu banyak simbol yang sebatas simbol. Dalam praktik kalah dengan kepentingan.

Kita punya presiden baru. Pelantikannya berjalan lancar. Mulus.

Dalam perjalanan pertamanya ke istana dielu-elukan di bundaran HI. Prabowo muncul lewat lubang di sunroof Maung Garuda untuk melambaikan tangannya.

Presiden baru. Gaya baru. Pulang dari pelantikan sebagai Presiden ke-8 RI, Prabowo Subianto tak naik Mercy Limousine RI-1 bikinan Jerman, tetapi Maung Garuda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News