Devis Tresi
Oleh: Dahlan Iskan
Senin, 25 Desember 2023 – 07:08 WIB
"Iya," tegasnyi.
Baca Juga:
Benar. Dari jauh sudah terdengar nyanyian gereja. Kian dekat makin jelas: pakai bahasa Indonesia.
Inilah kebaktian sambil berdiri. Sejak awal sampai akhir. Di bawah pohon.
Saya mendekat tetapi tidak mau menyapa. Saya tidak mau ibadah mereka terganggu. Kebetulan mereka lagi memejamkan mata semua: tidak melihat saya sudah bersama mereka.
Wanita yang di tengah lingkaran itu bahkan tidak hanya memejamkan mata. Di pipinyi mengalir air mata. Wanita inilah yang memimpin doa. Dengan suara lantang. Bergetar. Kadang berubah syahdu.
"Amiiin," sahut yang di lingkaran.
Usai kebaktian barulah saya ngobrol dengan pemimpin kebaktian itu.
"Juragan saya seorang dokter," ujar wanita yang memimpin doa itu.