Dewan Adat Papua Demo di DPR Papua
Desak Pengungkapan Kasus Penembakan di Wamena
Kamis, 18 September 2008 – 11:20 WIB
JAYAPURA - Masih gelapnya pihak yang bertanggungjawab atas kasus penembakan Opinus Tabuni pada insiden peringatan Hari Pribumi Internasional di Lapangan Sinapuk Wamena pada 9 Agustus lalu, rupanya membuat Dewan Adat Papua (DAP) tak bisa tinggal diam. Rabu (17/9) kemarin, bersama seribuan massa, DAP melakukan aksi demo ke Gedung DPR Papua. Orasi diawali oleh Buktar Tabuni bahwa aksi tersebut dilaksanakan atas nama bangsa Papua dan orang Papua. "Kita datang ke sini untuk bertanya kenapa bangsa Papua dibunuh pada hari perayaan pribumi Internasional," teriaknya. Ia megatakan bahwa insiden itu adalah salah satu bentuk pelanggaran HAM dan Papua adalah tempat pelanggaran HAM terbesar di dunia dan sampai saat ini masih terus terjadi.
Mereka meminta pembunuh Opinus Tabuni segera diungkap dan dihukum. Aksi itu dipimpin langsung Ketua DAP Forkorus Yaboisembut, S.Pd dan diikuti sejumlah pengurus DAP, diantaranya Leo Imbiri, Fadal Al Hamid dan Thaha Al Hamid serta membawa serta tim penasehat hukum DAP dalam kasus itu, diantaranya Iwan Niyoede, SH dan Latifah Anum Siregar, SH.
Baca Juga:
Massa tiba di Gedung DPRP sekitar pukul 13.25 WIT setelah sebelumnya berputar melewati Mapolda Papua, mereka long march dari titik kumpul di Waena, sehingga sempat membuat arus lalulintas terhambat, di sejumlah jalan raya utama menjadi macet total. Di Gedung DPRP, pimpinan massa terus meneriakan yel yel 'Papua' dan dijawab oleh massa 'merdeka'begitu seterusnya berkali - kali di sepanjang jalan hingga ke Gedung DPRP. Di sana massa mengitari kolam air mancur hingga beberapa kali sembari berteriak - teriak dan setelah itu berdoa.
Baca Juga:
JAYAPURA - Masih gelapnya pihak yang bertanggungjawab atas kasus penembakan Opinus Tabuni pada insiden peringatan Hari Pribumi Internasional di Lapangan
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi