Dewan Kolonel
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Meski tidak menyebut nama, Mega jelas mengarahkan kode keras itu kepada Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dan Joko Widodo, Presiden RI.
Keduanya hadir dalam perhelatan itu dan mendengar langsung penegasan Mega. Jokowi dikenal sebagai mentor dan Ganjar adalah kliennya.
Ganjar dianggap bermanuver dengan melakukan pencitraan yang masif melalui media sosial.
Manuver ini dikecam secara terus terang oleh Bambang Pacul dan Trimedya Panjaitan, yang juga loyalis Puan.
Keduanya secara terbuka mengecam Ganjar yang dianggap ‘’kebanteren’’ terlalu cepat dan berambisi menjadi presiden.
Trimedya menuduh Ganjar ‘’kemlinthi’’ alias songong bin sombong.
Bambang Pacul--yang juga menjadi ketua PDIP Jawa Tengah--menyebut orang-orang yang mendukung Ganjar sebagai ‘’celeng’’ alias babi hutan.
Konflik antara banteng vs celeng pun mengemuka menjadi perseteruan terbuka.
Dewan Kopral adalah representasi gerakan celeng pendukung Ganjar, dan Dewan Kolonel adalah representasi gerakan banteng pendukung Puan.
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Terungkap di Sidang, Saksi Tak Tahu Hasto Menyuap dan Merintangi Penyidikan
- Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Pemerasan dalam Sidang PAW Harun Masiku
- Ini Kronologi Satgas Cakra Buana Mengamankan Penyusup di Sidang Hasto
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya
- Dewi Juliani Desak APH Gunakan UU TPKS terkait Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan