Dewan Masjid Tak Berwenang Larang Khatib Berceramah Politik
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Syafruddin menyatakan, pihaknya tak bisa melarang para khatib menyampaikan ceramah bermuatan politik. Menurut dia, DMI tak memiliki kewenangan untuk melarang hal itu.
"Kami tak ada kewenangan untuk mengatur orang. DMI mengurus benda, mengurus masjid," ujar Syafruddin di Kantor Pusat DMI, Jakarta Selatan, Rabu (4/7).
Tokoh asal Makassar yang juga Wakapolri itu menyerahkan soal materi khotbah kepada masing-masing khotib. Terpenting, kata dia, siapa saja yang datang ke masjid untuk menyucikan hati.
"Kita datang ke rumah Allah tempat suci yang kita sucikan untuk beribadah, mari kita sama sama menyucikan hati. Begitu saja. Tapi untuk mengatur atau melarang tidak ada,” imbuh dia.
Syafruddin mengatakan, saat ini di Indonesia terdapat sekitar sejuta masjid. Namun, sudah 800 ribu masjid yang terdaftar dan dipastikan bukan sebagai sarang kegiatan radikal.
Dia juga menampik dugaan bahwa aktivitas radikal dilakukan di dalam masjid. Dia meyakini masjid tetap sebagai tempat kegiatan ibadah.
"Saya tekankan tidak ada kegiatan radikal di masjid, masjid itu suci, tidak ada. Yang seperti disinyalir dikatakan seperti itu tidak ada. Saya bantah," tandas dia.(mg1/jpnn)
Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin menyatakan, pihaknya tak bisa melarang para khatib menyampaikan ceramah bermuatan politik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aqua dan DMI Teken MoU Tingkatkan Kemitraan Strategis
- DMI Imbau Remaja Gabung Prima Agar Terhindar dari Judi Online
- Buka Muktamar VIII DMI, JK Sebut RI Terapkan Islam Moderat
- DMI Bakal Gelar Muktamar VIII yang Sempat Tertunda 2 Tahun Gegara Covid-19
- Jusuf Kalla Membeberkan Alasan Mendukung Anies, Singgung Makan Siang Hari Jumat
- Siapa di Antara Anies, Prabowo, dan Ganjar yang Lebih Mencintai Masjid?