Dewan Minta Polisi Basmi Mafia Lahan di BP Batam

jpnn.com - BATAM - Persoalan lahan yang meliputi wilayah Dam Baloi Kolam, Batam, Kepulauan Riau hingga saat ini masih menyimpan banyak misteri.
Hal itu diutarakan secara lantang oleh mantan Ketua DPRD Batam, Taba Iskandar kepada batampos (Jawa Pos Group), Senin (8/8).
"Saat itu Pemko memasukkan dalam lampiran Perda RTRW, disisipkan di lampiran perda, soal Dam Baloi berubah," cetus Taba yang kini menjadi anggota DPRD Kepri ini.
Taba mengatakan, mengenai bagi hasil UWTO Dam Baloi, Taba tidak mengetahui hal tersebut. Namun ia menduga, dana tersebut tidak masuk dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Pengalokasian lahan Dam Baloi itu tidak sesuai perizinan. Kalau sesuai perizinan, maka akan masuk PAD," imbuhnya mengakhiri.
Sementara mantan Wali Kota Batam, Nyat Kadir dan mantan Wakil Wali Kota, Asman Abnur yang sudah menjadi Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), tidak merespon saat dikonfirmasi.
Sekretaris Fraksi Nasional Demokrat Plus DPRD Provinsi Kepri, Onward Siahaan meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas permainan lahan di Badan Pengusahaan (BP) Batam. Hasil Audit BPKP bisa dijadikan landasan untuk menelusuri permainan mafia lahan.
"Kami berharap kasus ini diusut tuntas hingga keakar-akarnya. Jangan sampai didiamkan," kata politikus Gerindra ini.
BATAM - Persoalan lahan yang meliputi wilayah Dam Baloi Kolam, Batam, Kepulauan Riau hingga saat ini masih menyimpan banyak misteri. Hal itu diutarakan
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki