Dewan OECD Putuskan Buka Diskusi Aksesi dengan Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia, Rabu (20/02).
Hal itu dilakukan seusai penyampaian intensi oleh Pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam keanggotaan OECD.
Penyampaian intensi itu melalui surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) OECD Mathias Cormann sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo.
Keputusan tersebut mengikuti penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.
Keputusan itu juga menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara Mitra Utama OECD sejak 2007.
Sebagai forum yang menekankan pentingnya kolaborasi dan menyusun standar global, OECD telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam upaya melahirkan kebijakan nasional yang progresif dan globally accepted.
"Keputusan Anggota OECD hari ini adalah sesuatu yang bersejarah. Pengajuan dari Indonesia adalah yang pertama di Asia Tenggara, salah satu kawasan dengan pertumbuhan paling dinamis di dunia," ungkap Sekjen Cormann, dalam keterangannya, Rabu (21/2).
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia adalah pemain global yang signifikan, memberikan kepemimpinan yang penting di kawasan ini dan sekitarnya.
Dewan OECD memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia, Rabu (20/02).
- Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, Menko Airlangga Dorong Penciptaan Lapangan Kerja
- Indonesia Gabung ke OECD, Menko Airlangga: Ini untuk Kepentingan Masyarakat
- Menko Airlangga Sampaikan Komitmen RI Selesaikan Perundingan IUE CEPA Pada Kuartal I 2025
- Bertemu Delegasi Uni Eropa, Menko Airlangga Dorong Iklim Investasi & Percepatan IEU-CEPA
- Airlangga Sebut Perekonomian Nasional Solid Sepanjang 2024
- Menko Airlangga Dorong Kemitraan Strategis Indonesia dan India yang Komprehensif