Dewan Pakar BPIP: Diplomasi Pancasila Terbukti Ikut Redakan Konflik di Sejumlah Negara
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Dr Darmansjah Djumala menyampaikan di tengah konflik yang terus melanda dunia, baik yang berlatar belakang teritorial maupun etnik dan agama, diplomasi Pancasila perlu dikembangkan.
Contohnya seperti yang pernah dilakukan Indonesia yang ikut berkontribusi dalam upaya meredakan konflik di sejumlah negara, seperti Kamboja, Filipina, Myanmar dan Afghanistan.
Menurut pria yang pernah bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia dan PBB itu, kontribusi itu menunjukkan Indonesia bisa berbagi pengalaman (experience), pelajaran (lesson learned) dan praktik terbaik (best practices) dalam penyelesaian konflik dengan negara-negara yang mengalami perpecahan.
Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Dr Darmansjah Djumala saat menyampaikan paparan di depan pegawai BPIP. Foto: Dokumentasi BPIP.
"Ideologi Pancasila sebagai ideologi perdamaian mengandung nilai-nilai pemersatu bagi bangsa yang majemuk. Nilai pemersatu itulah yang dapat diproyeksikan dalam laku diplomasi Indonesia di luar negeri," kata Darmansjah Djumala pada acara pembinaan ideologi Pancasila bagi pegawai BPIP, Kamis (23/6).
Dalam paparannya berjudul 'Pancasila dan Diplomasi RI: Internasionalisasi Pancasila melalui Kebijakan Luar Negeri Indonesia', Djumala mengungkapkan Pancasila sejatinya pernah diperkenalkan di forum dunia ketika Bung Karno menyampaikan pidatonya di Sidang Umum PBB 30 September 1960.
Di tengah suasana perang dingin, Presiden pertama Indonesia itu menawarkan 5 prinsip Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dewan Pakar BPIP Darmansjah Djumala memaparkan hubungan Pancasila dan diplomasi RI melalui kebijakan luar negeri
- FGD BPIP Berharap Presiden Terpilih Jadi Panglima Pemberantasan Mafia Pertambangan
- Penggalian Nilai-Nilai Universal Agama Perlu untuk Tegakkan Moralitas dan Etika Dalam Kehidupan Berbangsa
- BPIP: Muhibah Megawati ke Rusia dan Uzbekistan Sebagai Diplomasi Pancasila di Panggung Internasional
- Halili Hasan: Indonesia Hadapi Tantangan Serius Soal Moralitas Penyelenggara Negara
- BPIP: Menangkal Pelemahan Budaya Hukum Lewat Penegakan Etika Berbangsa dan Bernegara
- Pembentukan Lembaga Ini Dinilai Jadi Solusi Atas Persoalan Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara