Dewan Pakar: Pelabelan BPA Tidak Efektif, Produksi dan Distribusi yang Diperketat
![Dewan Pakar: Pelabelan BPA Tidak Efektif, Produksi dan Distribusi yang Diperketat](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/12/09/air-kemasan-galon-isi-ulang-ilustrasi-foto-jpnncom-52.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Hermawan Saputra mengatakan belum ada bukti cukup kuat untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa kemasan galon guna ulang berbahan Polikarbonat membahayakan kesehatan konsumen.
Sebelum menyampaikan isu kesehatan masyarakat, menurutnya, harus dilihat terlebih dahulu seluruh kejadiannya, fenomena, dan faktanya atau evidence based public health.
“Dalam kaitannya dengan kepentingan publik dan yang berdampak pada kesehatan, harus dilihat dahulu apakah betul ada evidence sebelumnya," ujar Hermawan baru-baru ini.
Berbicara pemakaian galon guna ulang, menurut Hermawan harus dilihat sudah pernah adakah suatu fenomena atau kejadian yang memang hasil penyelidikannya berdampak luas dan memang terjadi kasus signifikan di masyarakat.
Dia menegaskan semua produk tanpa terkecuali memang perlu dilihat bagaimana dampaknya terhadap para konsumen, mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi.
Dengan kata lain, semua industri yang relevansinya akan berdampak pada kesehatan masyarakat harus ada kendali pada produksi, distribusi, dan konsumsi.
“Nah, itu sebabnya ada standarisasi produk, izin edar produk, dan itu ketat sekali,” ucapnya.
Dia mengatakan kesimpulan akhir itu harus didahului dengan penyelidikan. Hal itu perlu dilakukan untuk menghindari ketidaktepatan regulasi seandainya regulasi itu dikeluarkan.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat mengatakan pelabelan BPA tidak efektif, seharusnya produksi dan distribusi yang diperketat.
- KKI: 75% Distribusi Galon Guna Ulang Tidak Penuhi Standar Keamanan
- Riset Terbaru USU Perkuat Deretan Bukti Ilmiah, BPA Tidak Terdeteksi pada AMDK
- Penelitian Terbaru USU: BPA Tak Terdeteksi pada AMDK yang Terpapar Sinar Matahari
- KKI Soroti Ketidakmerataan Distribusi Galon Bebas BPA
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Survei KKI: Konsumen Desak Pelabelan BPA pada Galon Guna Ulang Dipercepat